Wednesday, December 6, 2017

Cara Mengobati Penyakit Gondok

MILAGROS Vs KELENJAR THYROID (GONDOK)

KELENJAR THYROID
=================

Mengenal apa itu Kelenjar Thyroid

Kelenjar thyroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi penting, yaitu untuk memproduksi hormon thyroid yang berperan dalam berbagai proses-proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh.

Pada kondisi normal, kinerja kelenjar thyroid cenderung tidak kita sadari sama seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan, kelenjar thyroid akan membentuk benjolan pada leher. Inilah yang disebut GONDOK.

=======================
Jenis-jenis Penyakit Gondok
=======================

Terdapat dua jenis gondok, yaitu gondok difus dan nodul. Pengelompokan ini berdasarkan tekstur benjolannya. Benjolan pada gondok difus terasa mulus saat disentuh. Sementara pada gondok nodul, benjolan terasa tidak rata dan bergumpal. Permukaan yang tidak rata tersebut disebabkan oleh adanya satu atau lebih bintil-bintil kecil yang padat atau berisi cairan dalam benjolan.


=========================
Gejala-gejala Penyakit Gondok
=========================

Tidak semua penderita gondok mengalami gejala. Jika memang ada indikasi yang muncul, terbentuknya benjolan abnormal pada leher adalah gejala utama dari kondisi ini.

Ukuran benjolan gondok berbeda-beda pada tiap penderita. Benjolan yang berukuran kecil biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun. Meski demikian, benjolan tersebut dapat mempengaruhi pernapasan serta menyebabkan penderita sulit menelan jika bertambah besar.

Gejala-gejala lain yang umumnya menyertai pembengkakan meliputi tenggorokan yang terasa sesak, perubahan suara (misalnya menjadi serak), batuk-batuk, serta kesulitan bernapas dan menelan.

Jika merasakan gejala-gejala di atas, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Terutama bagi penderita dengan benjolan yang terus membesar dan mengalami kesulitan bernapas atau menelan.

======================
Penyebab Penyakit Gondok
======================

Gondok terkadang sulit ditemukan penyebabnya karena sangat beragam. Tetapi ada beberapa faktor yang umumnya bisa memicu penyakit ini. Di antaranya adalah:

Hipertiroidisme dan hipotirodisme. Penyakit gondok dapat terjadi karena kinerja kelenjar tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) atau menurun (hipotiroidisme). Keduanya akan memicu pembengkakan kelenjar tiroid. Hipertiroidisme umumnya disebabkan oleh penyakit Graves.

Sementara hipotiroidisme dapat dipicu oleh kekurangan iodin atau penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto dan penyakit Graves merupakan kondisi autoimun.

Defisiensi iodin. Iodin dibutuhkan kelenjar thyroid untuk memproduksi hormon thyroid. Zat ini dapat ditemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, biji-bijian, serta susu sapi. Karena kekurangan iodin, kinerja kelenjar tiroid akan menurun dan mengalami pembengkakan.

Merokok. Asap tembakau yang mengandung senyawa tiosianat dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam memanfaatkan iodin.

Di samping penyebab umum di atas, gondok juga dapat terjadi akibat hal-hal berikut:
1. Keberadaan nodul dalam kelenjar thyroid.
2. Pengaruh kanker thyroid.
3. Inflamasi kelenjar thyroid akibat infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan tertentu.
4. Kadar iodin yang berlebihan dalam tubuh.
5. Perubahan hormon karena pubertas, kehamilan, dan menopause.
6. Pajanan radiasi, misalnya saat menjalani radioterapi.
7. Pengaruh obat litium yang umumnya digunakan untuk menangani depresi dan gangguan bipolar.

=========================
Faktor Resiko Penyakit Gondok
=========================

Gondok dapat menyerang siapa saja, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang untuk terkena penyakit ini. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:

1. Usia.
Risiko gondok meningkat seiring bertambahnya usia.
2. Jenis kelamin.
Wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria.
3. Faktor keturunan.
Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker thyroid atau penyakit autoimun akan meningkatkan resiko penyakit gondok.
4. Obat-obatan seperti amiodarone dan imunosupresan.
5. Kehamilan dan menopause.
Resiko gangguan tiroid meningkat pada saat wanita sedang hamil atau menopause, tapi penyebabnya belum diketahui dengan pasti.

============================
Proses Diagnosis Penyakit Gondok
============================

Kelenjar thyroid yang membengkak umumnya dapat diketahui oleh dokter melalui pemeriksaan fisik yang sederhana. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi ukuran serta tekstur benjolan. Jenis penyakit gondok difus atau nodul juga dapat diketahui lewat pemeriksaan ini.

Penderita juga akan diminta menjalani evaluasi fungsi thyroid untuk memastikan penyebab di balik pembengkakan kelenjar. Pemeriksaan ini dilakukan melalui tes darah untuk mengukur kadar hormon T3, T4, dan TSH (thyroid-stimulating hormone atau hormon perangsang thyroid). Hormon TSH diproduksi oleh kelenjar pituitari yang terletak di otak.

Kadar hormon tiroid yang tinggi mengindikasikan hipertiroidisme. Sementara tingkat hormon thyroid yang rendah dan TSH yang tinggi akan menandakan bahwa penderita mengalami hipotiroidisme.

Ada beberapa tes lain yang dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih mendetail mengenai kondisi pasien, yaitu pemindaian thyroid, USG, serta biopsi.

Proses pemindaian thyroid melibatkan isotop radioaktif untuk memeriksa ukuran dan jenis benjolan thyroid. Karena itu, tes ini sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.

Pemeriksaan USG digunakan untuk mengonfirmasi ukuran dan jenis benjolan serta keberadaan nodul yang mungkin tidak ditemukan lewat pemeriksaan fisik. Sedangkan biopsi yang dilakukan melalui aspirasi jarum halus dianjurkan guna mengetahui jenis sel yang ada dalam benjolan.

Sinergikan pengobatan gondok dengan konsumsi Milagros secara rutin 3 botol sehari sambil spray Milagros di bagian yang bengkak....

Harga MILAGROS :
1 DUS / 12BOTOL : Rp. 350.000,-
1 BOTOL / 612ML : Rp. 35.000,-

INFO/ORDER/JOIN MILAGROS :
Vidi Milagros Malang
wa 085855949979


https://youtu.be/dZm3YQUbMAg

0 comments:

Post a Comment